Mobil Regan tiba di rumah ketika malam menjelang. Regan mengguncang pelan lengan Viona untuk membangunkannya. "Vio, bangun," ujar Regan. "Ehm ...." Viona hanya menggumam. Ia tahu mobil sudah berhenti, tetapi matanya mengantuk sekali. "Kita udah nyampe, Vio," ujar Regan lagi. Ia mencopot sabuk pengaman Viona. "Ayo turun, udah malem ini. Kamu harus mandi, makan dan tidur di ranjang." "Gendong, Om," gumam Viona. Regan menggigit bibirnya. Menggendong Viona bukanlah masalah besar. Gadis itu ringan sekali bak bulu bagi Regan, tetapi ia tidak ingin Asri cemburu. "Ayo bangun, kita di rumah," kata Regan. Viona mendesahkan napas malas. "Aku ngantuk banget, Om. Mager." "Ya, aku tahu. Tapi kita udah sampai rumah. Aku harus bawa makanan dari Mama ke dalam," kata Regan. Viona mengangguk. Ia m