Selama beberapa saat, mereka berdua hanya saling menatap satu sama lain dengan jantung Byll yang memompa lebih cepat karena jarak mereka yang sangat dekat. Hingga Lauren mulai mendekatkan wajahnya pada Byll. Namun saat bibirnya akan menyentuh bibir Byll, pria itu melepas tangan Lauren yang memegang kepalanya kemudian segera menarik dirinya membuat Lauren memasang senyum miringnya. Sementara Byll yang akhirnya bisa menghirup udara bebas segera melonggarkan dasinya karena merasa agak sesak. Ia bahkan memaki Lauren beberapa kali dalam hatinya. “Kita tidak akan pergi?” Tanya Lauren yang membuyarkan lamunan Byll. Dengan kesal, Byll pun menutup kembali pintu mobilnya dengan cukup keras kemudian ia sendiri masuk ke bagian pengemudi. Mau bagaimana lagi? Sepertinya ia mema