BLAS • 08

1465 Words

Sarapan pagi bukanlah sesuatu yang baru bagi Bintang, tapi entah mengapa ... pagi ini ia merasa kesal. Mungkin karena rasa ketidaksukaan Viola yang ditujukan padanya secara terang-terangan, atau mungkin juga karena ibu dan ayahnya yang memilih bungkam dan membuat Bintang semakin kesal lagi. "Ada apa dengan kalian, kenapa semuanya diam kayak batu gini?" Bintang mulai bersuara, padahal tangannya masih memegang sendok dengan piring yang masih tersisa seperempatnya. Matanya menutup, enggan melihat bagaimana wajah tiga orang lainnya yang bisa saja membuat wajahnya semakin kusut. Lebih kusut lagi dari yang sekarang. "Bukan urusan Kakak, kan?" Bintang membuka matanya. Melihat Viola yang sudah berdiri dan pamit kepada kedua orang tuanya. "Bukan urusan sih bisa aja, tapi kenapa kayak gue yang j

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD