BLAS • 13

1841 Words

Maxel membuka pintu rumahnya dan mempersilakan Viola untuk masuk ke dalam. "Masuklah, anggap aja rumah sendiri!" Viola meneguk ludahnya susah payah. Jika dipikir-pikir, ini pertama kalinya ia kemari. Memasuki rumah sahabatnya yang katanya suka padanya itu. Namun masalahnya bukan di sana. Rumah ini sepi, kesunyiannya bahkan sanggup mendekap Viola sejak gadis itu memasuki halaman rumah ini. Viola meragu, ia hanya melihat Maxel yang sudah meninggalkannya masuk ke dalam. Laki-laki itu bahkan tidak merasa terganggu seperti apa yang Viola rasakan saat ini. Mereka hanya berdua, rumah sepi, tidak ada orang lain lagi di dalam sini. "Kok diem?" Maxel bertanya saat Viola tidak mengikuti gerakannya sama sekali. "Anu... lo di rumah sendirian?" Maxel mengangguk. "Iya, nggak papa. Masuk aja!" "Tapi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD