Seorang lelaki bertubuh tinggi, masih lekat menatap pantulan dirinya di balik kaca, entah melihat dirinya atau dia justru tengah menatap hamparan lampu-lampu kota dari lantai 30 tempatnya berada. Perlahan dia menghembuskan nafas pelan, seolah ada ganjalan yang membuat sesak hatinya. Sebelah tangannya masuk kedalam saku celana, dan satunya lagi memegang secarik kertas biru,usang yang sudah berubah warna. Setiap kali ia melewati harinya yang terasa mencekik,setiap saat itu juga dia akan berdiri di tempat tinggi,sambilan genggam erat kertas biru. Kertas biru yang sampai hari ini belum juga ditemukan pembuatnya. "Selamat malam Pak Jupiter, mobil sudah siap di lobby." "Iya, sebentar lagi saya turun." Jawabnya pelan. "Baik,Pak!" Lelaki berjas hitam itu meninggalkan Jupiter yang masih mema

