Sepertinya aku terlalu bodoh hanya karena Rabian. Memikirkan masa depan lebih penting dibandingkan memikirkan Rabian, jadi lebih baik aku melupakan semuanya dan fokus dengan pekerjaan yang sempat tertunda dan sebulan ini aku sangat jarang berinteraksi dengan Rabian kecuali dalam kondisi sangat penting barulah aku menyapanya. "Woy! Ngelamun lagi dianya," suara menyebalkan Wida membuyarkan tekad bulatku untuk melupakan Rabian. Hiksss, gimana mau lupa kalau bocah g****k yang kini sudah berstatus istri Pak Arya dan berarti berstatus ibu tiri Rabian selalu merecoki otakku untuk berjuang atas nama cinta. Seminggu yang lalu Wida akhirnya menikah dengan Pak Arya setelah melewati drama panjang kisah percintaan mereka dan aku kagum melihat bagaimana Wida berusaha memperjuangkan cintanya.