BAB 52 – Pengakuan Tuan Pengacara

1715 Words

Kak, berangkatnya jadi molor jam sebelas, kan? Bunda sama ayah mau antar eyang check up. Janjian sama dokternya jam sembilan. Nggak akan lama." "Iya, Bun, bapak sopirnya bilang gitu di telepon," jawabku setelah menoleh. Tadi selesai sarapan, Bunda, Ayah sama Eyang langsung siap-siap, sementara aku membantu Mbak Yati membersihkan meja. Azka sudah berangkat sekolah dengan sepeda, hanya sekali-sekali saja mau diantar Ayah. "Pasti sempet. Nanti Kakak kabari misal tiba-tiba ada perubahan waktu keberangkatan." Bunda tersenyum, mengangguk. Lantas beliau beranjak, sementara aku kembali menekuni mengelap meja, sedangkan Mbak Yati sibuk menjemur pakaian di halaman belakang. Setelah selesai, aku langsung ke luar untuk mengantar mereka sampai depan. Ayah sudah siap dengan kemeja lengan pendek dan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD