Kalau saja Raquel bisa kembali diwaktu dia tidak pernah mengenal Mahesa, pasti tidak akan ada perasaan sesakit seperti saat ini. Begitu menyiksa hingga membuatnya sangat sesak, kedua bola matanya memerah berusaha untuk menahan tangisnya, dia tidak menyalahkan perlakuan kasar pria dihadapannya itu. Bahkan kalau dia yang berada diposisi Mahesa, dia tidak akan pernah sudi lagi untuk bertemu dengan seorang yang telah merusak hidupnya. Cengrakaman tangan Mahesa semakin kuat, Raquel hanya pasrah didalam keadaannya saat ini, dia hanya menghela nafas berat tanpa memalingkan pandangnya dari pria itu. Entah apa yang membuatnya berubah menjadi wanita yang setegar sekarang ini, tidak ada tatapan amarah, tanpa disangka-sangka dia malah tersenyum manis lalu memegang kedua tangan Mahesa yang berada dile