Sakura mendekatkan bibir di depan telinga Hiro. Membisikkan sesuatu yang membuat kening Hiro mengerut dalam, bertanya-tanya akan apa yang disampaikan oleh Sakura. Hiro diam. Haruskah ia mengabulkan apa yang istrinya inginkan. Kontrasepsi. Itu artinya Sakura belum ingin hamil lagi. Padahal, Hiro sangat ingin rumah besarnya ini dihuni oleh anak-anak mereka kelak yang berapa pun jumlahnya Hiro tak peduli. Mengingat bagaimana selama ini dia yang selalu merasa kesepian, tidak ada saudara membuat Hiro menyalahkan takdir kenapa dia harus dilahirkan sebagai anak tunggal. Tak bisakah Tuhan menghadirkan seorang kakak atau adik untuknya yang bisa dia datangi untuk sekedar berkeluh kesah. Oleh sebab itulah sekarang begitu ia telah menikah, maka tak akan membiarkan putranya hidup sendirian seperti dir