"Jadi ... yakin proyek itu harus aku sendiri yang mengeceknya." "Tentu Tuan Hiro sendiri yang harus memastikan jika proyek tersebut benar-benar sesuai dengan apa yang Tuan harapkan tanpa ada kekurangan satu apapun juga." "Ya, kau benar, Kira. Jika begitu jadwalkan saja penerbanganku ke Jepang." Perintah Hiro pada asistennya yang berada di Jepang yaitu Akira. "Baik, Tuan. Dalam satu atau dua hari ini saya akan jadwalkan." Hiro yang tengah berbicara melalui telepon dengan Akira dialihkan perhatiannya pada sosok istri kecilnya yang tengah bersama Bibik Mae. Dengan sebelah tangan Hiro masukkan ke dalam saku celana kargo yang ia kenakan, sesekali sudut bibirnya melengkungkan senyuman padahal di telinganya masih menempel ponsel mendengarkan apa yang Akira bicarakan. Ini adalah weekend di ma