"Bibik Mae." Panggilan kakek pada kepala pelayan sembari menatap ke sekeliling yang hanya tampak di mata pria tua itu beberapa pekerja yang sedang membersihkan rumah. Wanita yang dipanggil pun tergopoh-gopoh menghampiri meja makan. Menatap tuan besarnya yang sedang dibantu suster untuk duduk di salah satu kursi ruang makan. "Iya, Tuan besar." "Jam berapa ini? Kenapa ruang makan sepi sekali. Ke mana Hiro dan Sakura?" Bibik Mae mendongak menatap pada jam yang menempel pada salah satu dinding. Sudah jam setengah delapan lewat, bahkan mendekati delapan pagi. Biasanya di rumah ini jam tujuh pagi sudah bersiap semua untuk sarapan. Hiro selalu pergi ke kantor sebelum jam delapan pagi karena jam masuk kantornya adalah pukul sembilan. Sakura pun sama. Mereka selalu stand by di meja makan di jam