PART. 23 PENYESALAN

1019 Words

Tubuh Erwan yang bersimbah peluh mendekap tubuh Vania yang juga bersimbah peluh. Erwan sudah sampai pada akhir pendakiannya, ia biarkan benihnya menyembur di dalam rahim Vania. Erwan seperti lupa akan akibatnya, yang bisa membuat masa depan Vania terancam. Napas mereka saling memburu, Erwan turun dari atas tubuh Vania, ia berbaring miring di sisi Vania, dikecupnya kening Vania mesra, Vania membuka matanya, tatapan mereka bertemu. "Maafkan Abang ya, karena sudah menyakitimu," mohon Erwan dengan nada sangat lembut. Vania menganggukan kepalanya, dua bulir air mata mengalir di sudut pipinya. Erwan menghapus air mata Vania. "Pasti sakit sekali ya?" Erwan memastikan bahwa Nia merasa sakit sekali. "Heengh," Vania menganggukan kepala. Erwan membawa Vania ke dalam dekapannya. Isakan Vania terd

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD