"Kau meninggalkan acara hanya karena ingin bertemu dengan Clif? Bukannya kau sudah putuskan untuk tidak dekat-dekat dengannya, karena itu berarti, bukan tidak mungkin Kristo Wijaya akan melakukan hal yang lebih membuat Clif menderita?" tanya Romi sambil masih menyetir. Ia agak kesal dengan keputusan dadakan dari San. "Setelah berbicara dengan Binar, perempuan yang agak unik tapi agak rumit juga itu, aku menyadari satu hal. Aku tidak bisa melepaskan Clif begitu saja dan tidak bisa juga membuatnya merasa dikhianati. Aku harus mengatakan yang sebenarnya, agar dia mengerti. Aku yakin, Clif akan mengerti keadaanku." "Ah, tetap saja, kau mendekati model itu, kan? Mana bisa seorang perempuan rela pacarnya berdekatan dengan perempuan lain? Sekalipun itu urusan bisnis saja. Sebaiknya putuskan saj

