Bab 84

1202 Words

Suasana ruang makan siang ini sangat hening, bahkan tidak ada seorang pun yang berani memulai pembicaraan maupun acara makan siang. Keberadaan Erlangga di tengah-tengah keluarga Atala benar-benar membuat suasana terasa sangat berbeda. Mencekam dan juga dingin.  "Ini apa? " Bisik Erlangga pada Alvaro yang tengah duduk di kursi sebelahnya sembari menunjuk sup bayam yang di sajikan Ratna untuknya.  "Sup bayam, " Jawab Alvaro dengan nada suara yang biasa, membuat semua orang langsung menatap ke arahnya.  "Enak di makan? " Sahut Erlangga lagi, masih dengan cara berbisik. Alvaro menoleh ke arah sang ayah, sejak kapan papa nya tersebut suka berbisik-bisik, toh juga biasanya suka berteriak keras layak nya toak.  "Kenapa bisik-bisik? " Tanya balik Alvaro merasa heran dengan sikap sang papa.  "

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD