Misi suci

1266 Words

Setelah lelah di uji takdir dan di lombakan cobaan, akhirnya aku bisa kembali ke rumah. Menikmati kasur empuk ku dengan nyaman. Gina masih di rumah sakit, di temani suaminya. Aku tidak khawatir lagi karena mereka sudah membaik. Sedang Vivi, dia ada di sampingku. Sedang menulis novel. Vivi ku tahan disini. Enak saja pergi, aku tidak ingin tidur sendiri di rumah besar seperti ini. Semua hal ku lakukan agar bisa menyibukkan diri. Karena dengan begitu, pikiranku bisa teralihkan hingga tidak mengingat Rangga yang saat ini masih belum menghubungi ku. "Vi," "Hmmm," jawab Vivi singkat. Matanya terus menatap layar laptop. Aku melihatnya iba. Terdapat kantung mata di wajahnya. Jari-jarinya juga terlihat kasar, mungkin saking seringnya di gunakan. "Kenapa kau tidak berhenti saja menulis?" Perta

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD