Ian terdiam mendengar pengakuan Agnia. "Kupikir kamu juga suka aku." lanjut Agnia lagi. "Apa ada sikapku yang bikin kamu salah paham?" "Ga tau... Tapi kamu baik sama aku. Kamu nungguin aku untuk makan siang, kamu ngelapin sendok dan garpu buat aku sebelum kita makan, kamu ngambilin aku air minum, kamu selalu senyum sama aku, kamu selalu ngingetin aku shalat." "Ni... Bukannya aku begitu ke semua orang ya? Dan cuma kita berdua yang KKN di Departemen Pidana, Ni. Salah kalau aku memperlakukan kamu dengan baik?" Agnia diam. "Maaf kalau aku bikin kamu salah paham." ucap Ian tulus. "Kamu cinta dia?" Ian terdiam. Menarik nafas panjang. "Kamu pakai cincin itu sebagai liontin bukan karena kamu ga mau orang-orang tau kalau kamu sudah tunangan?" Kening Ian mengerut. Tak bisa memaha