DELAPAN PULUH TIGA - BE MINE FOREVER (AN EPILOG)

1077 Words

London, tiga belas bulan kemudian. 'bruk bruk bruk!' Derap langkah yang terburu-buru terdengar di seantero rumah itu. Siapa lagi pelakunya jika bukan Ian. "Papi! Don't lun alound in the house!" omel Sofi pada Ian. Bayi kecil itu sedang duduk di atas feeding chair-nya dengan mulut belepotan homemade strawberry jam dan roti panggang yang dibuat Meta menyerupai potongan french fries. Di kedua sisinya duduk Dirga dan Dae Ho yang ikut mencelupkan potongan roti ke dalam selai. Sementara Max sibuk mengatur kamera untuk merekam tingkah Sofi, rutinitas yang selalu mereka lakukan di pagi hari. "I'm late, sweetheart!" jawab Ian seraya melabuhkan kecupan singkatnya di pipi Sofi. “I love you.” ujar Ian lagi. “Ay yav yu.” celoteh Sofi. "Rasa stroberi!" Gumam Ian lagi seraya menjilat bibi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD