LIMA PULUH DELAPAN

1367 Words

“Sayang, hari ini aku pulang telat ya.” ujar Ian pagi itu begitu selepas bersiap diri. “Mau kemana?” “Nemenin Prof. Albern, ada evaluasi maskapai apa gitu kata beliau. Kalau ga salah sih maskapai tempatnya Debby kerja.” “Oh. Ada kasus?” “Ngga, ada pemeriksaan reguler aja. Prof. Albern hanya dampingi. Aku ngeliatin aja, belajar.” “I see.” “Nanti pulang kamu dijemput salah satu Abang kamu.” “Aku ke kantor aja. Pengen mejeng di South Bank.” Ian terkekeh, lalu mengangguk. “Jangan jauh-jauh dari mereka ya. Aku khawatir.” ujar Ian lagi. “Iya sayang.” Usai dengan serangkaian kelasnya, Ian segera beranjak ke kantor Albern – salah satu Prof. di kampus tempat Ian menimba ilmu. “Good afternoon, Prof.” sapa Ian seraya mengetuk pintu ruangan sang guru. “Oh, Ian. Sudah siap?”

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD