DUA PULUH SATU

1177 Words

Hari itu kuliah Meta selesai setengah jam menjelang makan siang. Ia melangkahkan kakinya menuju toilet untuk mengganti tamponnya yang dirasa sudah penuh. Ketika baru saja merapihkan pakaiannya, Meta mendengar sayup-sayup perbincangan di luar sana. "Gimana kabar Arman, Ra?" "Ga tau deh. Gue datang besuk, dia ga pernah mau nemuin gue." "Malu kali Ra." "Ah tuh p***k aja yang resek, sok ngerasa diperkosa, padahal kalau dia udah ngerasain main sama Arman tuh nagih banget! Biar keliatan bener aja di depan Ian. Dasar p***k sok alim!" "Kita sama-sama perempuan lho, Ra. Coba kalau Meta itu elo —" "LO NGEBELA DIA?" Rena – teman Dira itu hanya menarik napas panjang. Paham betapa kerasnya Dira. "SETELAH SEKIAN LAMA, GUE BISA JATUH CINTA LAGI SAMA COWO TUH SAMA IAN. DAN ITU p***k DATA

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD