145: BETWEEN BREATHS AND BLUSHES

1503 Words

Setelah ijab dan isak, yang tersisa adalah dua jiwa yang kini saling bernapas di ruang yang sama. *** Suasana ballroom masih dipenuhi sapaan hangat dan kamera yang bergantian menangkap momen bahagia dari para tamu. Sementara Eldra dan Sofi sudah beranjak ke sudut yang lebih tenang, jauh dari riuh para tamu, sorotan, dan gemuruh rasa yang sempat mengalir di tengah prosesi, di sebuah kamar— menikmati jeda sejenak. Hanya ada mereka berdua dalam balutan kebahagiaan yang masih terasa baru dan hangat. Sofi duduk di depan cermin panjang, melepas softlens dan beberapa aksesoris. Ia senyap, hanya mengamati pantulan dirinya sendiri. Kedua netranya terasa berat dan panas, mungkin karena terlalu banyak menangis bahagia. Tatapannya tak lagi gugup seperti tadi pagi, kini tenang, sadar dan menerima ba

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD