Bocil?

1413 Words

Anya dan Demian melangkah masuk ke dalam ruangan Shaka, di mana lelaki itu sudah duduk santai di belakang meja kerjanya yang tertata rapi. Tatapan Shaka langsung mengarah tajam ke Demian, seolah ingin membaca pikirannya. "Morning, Bos…" sapa Demian santai sambil berjalan ke sofa dan menjatuhkan dirinya dengan gaya santai dan cuek yang merupakan ciri khasnya. Shaka masih menatapnya dengan ekspresi datar, namun ada sedikit kerutan di dahinya. "Ngapain lo pagi - pagi ketawa - ketawa gitu?" tanyanya, jelas tidak suka melihat dua orang itu bercengkerama di luar tadi tanpa dirinya. Demian mengangkat bahu, lalu menyeringai. "Biasalah, Anya ini kan hobinya melucu… Gimana gue nggak ketawa, coba?" jawab Demian sambil melirik ke arah Anya yang kini sudah duduk di kursinya sendiri, bersikap seolah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD