Koper Kabin ukuran kecil berwarna peach itu tampak sederhana, tetapi isinya sudah cukup untuk perjalanan singkat Anya. Di dalamnya, hanya ada tiga lembar baju termasuk baju tidur, peralatan mandi yang dikemas rapi dalam pouch transparan, rangkaian skincare favoritnya, serta pakaian dalam yang tertata rapi di sudut koper. Pagi ini, ia akan berangkat lebih awal untuk mengejar penerbangan pertama menuju Yogyakarta. Tepat pukul lima pagi, mobil Shaka berhenti di depan rumah Anya, tentu saja bukan Shaka yang menyetir sendiri melainkan ada Edo. Anya melangkah keluar rumah dengan langkah ringan, membawa koper kecilnya. Sebelum pergi, Shaka menyempatkan diri berbicara sejenak dengan Papa dan Mama Anya yang sudah menunggunya di teras. Selain untuk sekedar berbasa-basi, ia juga meminta izin membawa