Usaha Demian

4496 Words

"Ya, Ma... aku pulang sama teman," kata Leah sambil melirik sekilas ke arah Demian. Tatapannya hanya sepersekian detik, tapi cukup bagi Demian untuk merasa diperhatikan. Leah sedang menerima telepon dari mamanya ketika mereka baru menikmati makanan pembuka. Telepon dari mamanya ini tentu saja sudah bisa ditebak Leah isinya—menanyakan kenapa sopir disuruh pulang sementara Leah masih di kampus. Pastilah itu laporan dari sopirnya. Atau mungkin mamanya sendiri yang mengecek. Leah tidak tahu dan tidak tertarik bertanya lebih lanjut. "Sama siapa? Sonny?" Leah sedikit menegang. Nama itu, Kenapa harus disebut di depan Demian sih? Walaupun Leah tidak memasang mode speaker tapi dia tidak nyaman saja nama itu disebut saat ini. Apalagi kalau mamanya yang menanyakan, terdengar sangat serius. "Bukan,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD