Anya sudah telepon-teleponan dengan Leah sejak pagi untuk janjian macam-macam sebelum keberangkatan mereka ke Korea pada Jumat malam lusa. Mulai dari itinerary, tempat makan, tempat belanja, hingga tempat wisata, semuanya dibahas dengan penuh semangat. Meskipun secara teknis mereka ikut dalam business trip Shaka dan Demian, tetapi bagi Anya dan Leah, ini lebih terasa seperti liburan lima hari dengan satu hari kerja sebagai formalitas belaka. "Wa an sama siapa?" tanya Shaka sambil melirik sekilas ke arah Anya yang masih asyik dengan ponselnya ketika mereka sedang dalam perjalanan pulang dari kantor. "Leah," jawab Anya singkat, jari-jarinya masih sibuk mengetik sesuatu. "Hmmm," sahut Shaka pelan, tak melanjutkan pertanyaannya lagi. Hari ini mereka pulang lebih cepat karena Shaka harus me