41

1020 Words

"Apa Kak?" tanya Dini pelan. Dini masih menatap Adam dari arah samping menunggu lanjutan ucapan Adam. "Tidak jadi. Bukan sesuatu yang pentung, " ucapnya sambil tersenyum ke arah Dini. Dini mencoba membalas senyuman itu secara di paksakan dan menatap ke arah tangannya yang masih di genggam erat oleh Adam tanpa sengaja. "Eh ... Maaf. Kamu keberatan Dini?" tanya Adam pelan. Entah kenapa hatinya bergetar memegang tangan kanan Dini yang begitu lembut. "Tidak apa-apa Kak. Hanya saja Dini takut dengan Kak Zya bila melihat ini semua menjadi salah paham," ucap Dini pelan. "Kakak dan Zya tidak ada apa-apa. Kami tidak punya hubungan khusus. Hanya saja, Ibu ingin menjodohkan Zya denganku," jawab Adam dengan jujur. Adam menatap Dini yang tidak merespon apa pun. Sebebarbya Adam berharap, Dini mere

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD