43

1070 Words

Mita pelan mengusap punggung Dini. Mita tahu psikis Dini benar-benar sedang tidak baik. "Menangislah Dini, jika itu membuat kamu lebih tenang. Jangan hiraukan semua yang di sekitarmu yang tidak pernah mendukungmu. Ada Ibu, ada Adam. Ingat kamu tidak sendiri ada kita disini," ucap Mita dengan suara lembut yang terdengar bijak dan sangat dewasa. Dini menoleh ke arah Mita dan membalas pelukan lembut itu. Rasanya memang berbeda memeluk Mita seperti memeluk Ibu yang selama ini di rindukan. Entah masih hidup atau sudah meninggal kedua orang tua Dini sebenarnya. "Terima kasih Ibu. Dini tidak tahu bagaimana harus berterima kasih kepada Ibu. rasanya Dini menemukan sosok Ibu yang selama ini Dini di rindukan. Ibu tidak keberatan kan jika Dini memanggil Ibu dan Dini anggap sebagai Ibu kandung Dini

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD