52

1018 Words

Zya masih berada di dalam kamarnya. Menangis terus menerus tanpa henti. Tamparan yng di berikan Abi Dian benar-benar sakit dan telah menggoreskan luka kesakitan di hati Zya. 'Apa yang harus aku lakukan sekarang. Tidak mungkin aku menggugurkan kandungan ini. Jala satu-satunya aku harus menikah agar kehmailanku ini terselamatkan dan bayiku memiliki seorang Ayah,' batin Zya di dalam hatinya. Zya terus mengusap pelan perutnya yang masih rata. Ayu masih dduduk di sofa ruang tamu. Dirinya masih tidak percaya dengan kenekatan Abi Dian yang berani sekali menampar Zya yang notabene adalah seorang gadis dan anak yang selama ini di rawatnya. Tangan Abi Dian menggenggam tangan Ayu dengan erat. Rasa penyesalannya belum juga hilang. "Mi ... maafkan Abi," ucap Abi Dian dengan suara lirih. "Sudahlah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD