Bab 75 - Boom! Terbongkar Semuanya

2081 Words

“Kamu … memata-mataiku, kan?” tanya Haris yang masih berbicara dengan Bunga di ujung telepon sana. Haris menambahkan, “Bali itu luas dan kamu tahu aku se-detail itu tentang keberadaanku yang di sini.” “Itu nggak penting, Haris. Sekarang yang terpenting adalah … kira-kira kapan kita bisa mengelabui Mas Dewa dan Risa, supaya kita bisa berduaan.” “Bunga,” panggil Haris kemudian. “Ya?” “Pertemuan yang memacu adrenalin itu … risikonya sangat fatal. Jujur, aku juga pengen ketemu kamu. Pengen sama-sama terus. Tapi aku pikir keadaannya sedang tidak memungkinkan.” Haris bohong, ia juga tidak mengerti kenapa malas bertemu dengan Bunga. Padahal ia biasanya sangat bersemangat. “Kenapa nggak memungkinkan coba? Kita bisa ketemuan saat Risa sama Mas Dewa sibuk. Kita buat mereka sibuk.” “Sekarang b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD