Setelah Risa menutup kembali pintu kamar mandi, Haris langsung keluar dari kamar menuju ruang tamu. Ia duduk di sofa sambil menghadap ke arah kamar yang pintunya sudah ditutup. Itu Haris lakukan demi berjaga-jaga jika Risa tiba-tiba keluar kamar. Sekalipun tidak mungkin dalam waktu dekat mengingat Risa berada di kamar mandi, tetap saja berjaga-jaga itu penting. “Mas Haris? Kenapa kamu diam aja?” Daffin di ujung telepon sana kembali berbicara. “Saya barusan mencari tempat yang lebih aman, takutnya Risa selesai mandi lalu mendengar pembicaraan saya denganmu lalu dia curiga.” “Jadi bagaimana? Mas Haris setuju?” Haris lalu bicara se-tenang mungkin, “Kamu ingin bertukar posisi? Yang seharusnya saya berhubungan badan dengan Risa, lalu diganti menjadi kamu yang melakukannya?” “Ya, itu maksud