66. Pertemuan yang Menyedihkan

2355 Words

“Ada apa, Sayang?” Yuna menghampiri Kania yang duduk di tepi ranjang dimana ia terlihat murung. Ia uduk di sampingnya dan melihat Kania memegang ponselnya dalam diam. “Apa papa mengganti nomor, Ma? Kania tidak bisa menghubungi papa,” tanya Kania tanpa melunturkan raut kecewa di wajah. Yuna merasa mencelos seketika. Sudah dua minggu berlalu, apakah ia mengatakan saja yang sebenarnya? Tapi … Selain itu, ia tak berani menghubungi kedua orang tua Revan karena khawatir mereka pasti akan memaksa Kania kembali. “Mama akan mencoba mencari tahu. Sekarang sebaiknya Kania tidur, sudah malam,” perintahnya dengan melirik jam dinding yang telah menunjukkan pukul sembilan malam. Kania hanya bisa mengangguk kecil, meletakkan ponselnya ke atas meja belajar di samping tempat tidur kemudian berbaring dan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD