Selena POV. Kami bertemu dengan Dokter Suganda di Resto itu. Aku melihat laki laki itu tersenyum menyambut kami berdua. Aku juga melihat laki laki itu membawa sebuah paper bag. Kemudian Boy sepertinya mengerti dengan apa yang akan kami bicarakan. Laki laki itu menunggu di gerasi setelah aku duduk di kursi. "Saya sangat iri pada asisten nona, karena dia selalu dekat dengan nona. Ia selalu pergi ke mana pun nona pergi. aku ingin dekat dan bisa berkomunikasi sesering mungkin bersama Nona." ujarnya. Aku tersenyum tipis seraya membuka buku menu. Aku sudah bilang kalau tadi aku ingin memakan steak wagyu. "Pak Suganda bagaimana kabarnya?" tanya ku padanya. Demi untuk menghentikan ocehannya yang enggak perlu itu. "Saya baik sekali, nona. Saya menjadi semakin lebih baik setelah bertemu deng

