Berubah Pikiran.

2003 Words

Akhirnya selesai masalahku dengan Bara. Laki laki itu telah pergi meninggalkan media. Aku merasa sangat lega dan bahagia. Karena merasa penat dan lelah. Kami pun mampir ke kedai es krim gelato. "Bagaimana? apa rencana nona sekarang?" Tanya Boy padaku. "Aku tetap kerja dan meneruskan semuanya." "Pasangan hidup bagaimana?" "Pasangan hidup? bukankah kamu sendiri yang bilang bahwa pasangan hidup itu enggak penting?" "Oh, iya. Tapi kalau memang nona berpikir bahwa pasangan hidup boleh boleh saja. maka menurutku nona boleh mencarinya." Tunggu kenapa dia begitu enggak konsisten? cih, dia menyebalkan sekali. Aku menyuapkan es krim ke mulutku. "Kamu sepertinya enggak konsisten ya." ujarku padanya. Dia terkekeh. "kenapa kita harus konsisten kalau misalnya hidup saja akan berubah sesuai de

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD