bc

Aku (bukan) Pengantin Pengganti

book_age18+
207
FOLLOW
2.2K
READ
family
HE
love after marriage
friends to lovers
arranged marriage
boss
mafia
heir/heiress
sweet
bxg
lighthearted
office/work place
love at the first sight
like
intro-logo
Blurb

Elang Candra Pramudia, seorang CEO muda pemilik Pramudia Grup perusahaan terbesar di negara A. Elang memiliki kekasih seorang model cantik dan sexy. Namun nasib buruk menimpa Elang. Di hari pernikahannya dia di tinggalkan oleh kekasih tercintanya begitu saja. Kecewa dan marah Elang rasakan saat itu. Dengan terpaksa dia menerima Arbela Bayne Baskoro sebagai pengantin pengganti dari keluarga kekasihnya agar nama besar Pramudia tidak tercoreng.

chap-preview
Free preview
Bab 1.
Hari ini Elang akan melangsungkan pernikahan dengan sang kekasih Bianca. Tapi entah kenapa perasaan Elang biasa saja. Dia sudah lama menjalin hubungan dengan Bianca dan Elang juga yang ngotot membawa kekasihnya ke pelaminan. Padahal sudah berulang kali Bianca menolak ajakan nikah Elang karena dia belum siap hamil dan kariernya di bidang modeling menuntutnya harus selalu sempurna dalam hal apa pun. Dan Bianca sangat menjaga bentuk tubuhnya. Reyhan sedang duduk santai sambil meminum segelas wine. Sedangkan Elang duduk termenung di depan Reyhan. Reyhan menatap malas Bos sekaligus sahabatnya itu. Terdengar suara pintu terbuka dan terlihatlah tiga pria tampan masuk menggunakan jas lengkap yang terlihat tampan dan memesona. Ketiga sahabat itu duduk sambil menatap heran ke Elang yang terlihat memasang wajah biasa saja padahal ini hari yang paling ditunggu oleh Elang. Mereka mengalihkan pandangannya ke Reyhan yang masih memainkan segelas wine. “Apa?” tanya Reyhan merasa tiga sahabatnya itu menatap dirinya. “Kenapa itu calon pengantin mukanya murung gitu?” tanya Arthur. “Gak tahu gue, dari tadi gue panggil juga diam aja,” kata Reyhan sambil meminum winenya. “Elang Candra Pramudia lo kenapa? Gugup mau ijab atau gugup mau malam pertama,” ejek Calvin sambil tertawa ngakak di ikuti oleh Reyhan, Arthur dan Brian. Elang hanya menatap malas empat sahabatnya itu. Brian menghampiri Elang dan menepuk bahunya pelan. “Lo kenapa? Bukannya ini hari yang lo tunggu?” tanya Brian menatap sahabatnya. “Entahlah gue masih merasa bingung dengan hati gue. Hari ini seharusnya menjadi hari paling bahagia buat gue. Namun, hati gue berkata lain,” kata Elang dengan wajah tanpa ekspresi. Brian, Arthur, Reyhan dan Calvin saling menatap satu sama lain dengan keheranan. “Jangan bilang lo jatuh cinta sama gadis di taman waktu itu Lang?” tanya Reyhan dengan tatapan yang tidak bida di artikan. “Gadis?” tanya Calvin agak bingung. “Iya, gadis yang--” Belum sempat Reyhan menjelaskan, pintu kamar hotel yang di tempati Elang di ketuk seseorang. “Kak Elang!” oanggil seorang wanita dari luar. “Masuk Cla!” perintah Elang lembut. Masuk seorang gadis mungil dan cantik menggunakan gaun berwarna hitam di tambah dengan rambut yang di gerai membuat dirinya terlihat sangat cantik. Clara Adelia Pramudia, anak bungsu keluarga Pramudia. Brian, Arthur, Reyhan dan Calvin terpesona akan kecantikan adik dari sahabatnya. “Jaga mata kalian dari adik gue!” kata Elang tegas dan menatap tajam keempat sahabatnya yang terpesona akan kecantikan adiknya. Keempat sahabat Elang hanya cengengesan melihat tatapan tajam Elang. Clara hanya tersenyum kikuk di tatap seperti itu. “Kenapa Cla?” tanya Elang lembut sambil menghampiri adiknya. “Itu Kak, di luar Ayah sama calon mertua Kakak lagi ribut,” kata Clara membuat kelima lelaki tampan di sana kaget. “Kenapa Ayah sama Papa Bianca ribut Cla?” tanya Elang heran sebab ayahnya tidak akan pernah marah jika tidak hal fatal yang terjadi dan sesuatu yang memancing amarahnya. “Gak tahu Kak,” kata Clara sambil mengendikan bahunya. “Lang ayo turun, gue penasaran,” ajak Reyhan yang di angguki Elang dan yang lainnya. Sesampainya di bawah Elang kaget melihat ayahnya sangat marah. Elang jarang melihat ayahnya marah sampai seperti ini sedangkan calon mertuanya terlihat bersimpuh di bawah kaki sang ayah sambil memohon ampun. Elang mendekati ayahnya dan menyentuh bahu ayahnya untuk menenangkannya. “Ayah ada apa?” tanya Elang pelan. Evelyn, Mama Elang yang melihat Elang datang merasa lega sebab suaminya sudah kehilangan kendali. Sedangkan Jordy Pramudia menatap putranya sekilas. “Kamu tanyakan saja pada calon mertuamu itu,” kata Jordy sambil melengos marah menahan emosi karena keluarganya di permalukan. Elang mendekati calon mertuanya dan membantunya berdiri. “Ada masalah apa ini? Kenapa Ayah saya bisa semarah ini padamu Tuan Dario?” tanya Elang masih berusaha tenang. Sedangkan para sahabat Elang mengamankan para tamu yang berdatangan. Dario masih diam dengan wajah memerah menahan malu dan amarah. “Katakan Tuan Dario yang terhormat, apa yang sudah putri Anda lakukan. Saya sudah pernah mengatakan pada putra saya untuk memikirkan lagi dengan matang, untuk melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius ini,” kata Jordy marah pada Dario karena Dario masih diam membisu. Lilian Mama Bianca maju mendekat pada Elang dan memegang tangannya. “Lang, apa kamu masih mencintai Bianca?” tanya Lilian yang membuat dahi Elang mengernyit bingung. “Tentu saya mencintai Bianca, Tante. Jika tidak untuk apa saya ingin melanjutkan hubungan ini sampai pelaminan,” kata Elang. Lilian tersenyum senang, dia tidak mau kehilangan menantu kaya seperti Elang. Dia sudah memamerkan ke teman-teman sosialitanya tentang Elang dan Bianca. Jika pernikahan ini gagal maka dia akan malu. “Jika kamu mencinta Bianca, kamu mau kan menunggu Bianca,” kata Lilian berbelit membuat Elang mulai naik darah. “Ck! Kenapa harus muter-muter sih Nyonya Lilian, Ayah yakin jika putrinya itu wanita munafik,” kata Jordy di belakang Elang yang masih menahan kesalnya. “Sabar Yah,” kata Evelyn menenangkan suaminya. “Minum dulu Om,” kata Calvin sambil memberikan segelas air putih kepada Jordy dan Jordi meminumnya sampai habis akibat marah-marah dia sampai kehausan. “Maksud Tante apa?” tanya Elang yang sudah mulai jengah dengan pertanyaan calon mertuanya itu. “Begini Lang, Bianca juga sangat mencintai kamu tap—“ “Sudahlah Nyonya, kenapa harus muter-muter seperti itu. Katakan saja pada putra saya jika anak kesayangan Anda melarikan diri dari pernikahan ini,” potong Evelyn yang sedari tadi sudah menahan amarah. Evelyn sudah jengah melihat Lilian yang dalam keadaan seperti ini masih bisa-bisanya dia memuji anaknya. Bukannya berusaha mencari sang anak Lilian malah membuat dirinya kesal. “Maksudnya Bianca kabur Bun?” Tanya Elang bingung. Evelyn berjalan mendekati anaknya, “El, mungkin Bianca bukan jodoh kamu Nak, ikhlaskan dia. Nanti kamu akan mendapatkan ganti wanita yang lebih baik lagi. Yang bisa menghargai kamu dan keluarga besar kita.” Kata Evelyn sambil menatap Nyonya Lilian dengan tatapan tajam. “Kenapa dia menatapku seperti itu? Anakmu itu hanya akan menikah dengan Bianca anakku. Bianca juga, ke mana anak bodoh itu pergi,” batin Lilian marah saat melihat dirinya di tatap tajam calon besannya. “Maksud Bunda Bianca kabur dari pernikahan ini?” tanya Elang yang mulai paham apa yang dia maksud Bundanya. “Iya Sayang,” kata Evelyn, dia khawatir dengan keadaan anaknya yang syok. Elang kaget dan syok, kenapa wanita yang dia cintai selama dua tahun ini mengecewakan dirinya seperti ini. Tamu undangan sudah ramai berdatangan di aula yang sudah dihias sedemikian rupa dan mewah. Tamu undangan yang datang adalah kolega -koleganya dan beberapa teman bisnisnya Elang dan Ayahnya. Apa yang harus Elang lakukan agar keluarga besarnya tidak malu karena pernikahan Elang termasuk pernikahan terbesar di kota ini. Elang menatap calon mertuanya dengan tatapan membunuh. ***

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Shifted Fate

read
595.4K
bc

Chosen, just to be Rejected

read
129.9K
bc

Corazón oscuro: Estefano

read
817.5K
bc

Holiday Hockey Tale: The Icebreaker's Impasse

read
134.1K
bc

The Biker's True Love: Lords Of Chaos

read
297.2K
bc

The Pack's Doctor

read
635.8K
bc

MARDİN ÇİÇEĞİ [+21]

read
748.8K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook