45. Hangover

2006 Words

Kian’s POV Aku tidak suka Nafi mabuk, tetapi dengan dia yang tak sengaja mabuk, aku jadi terselamatkan. Jujur saja, aku tidak suka dengan kebanyakan teman yang datang tadi. Jadi, dengan beralasan Nafi sakit, aku bisa pulang lebih awal. Ada alasan kenapa aku tidak suka mereka. Dulu, saat kuliah, mereka hampir saja menjebakku untuk meniduri salah satu teman yang— katanya— naksir berat padaku. Semakin kuingat, semakin aku ingin marah. Untungnya, rencana mereka gagal total. Malam ini aku datang murni karena menggugurkan kewajiban. Tidak lebih. “Akhirnya, malam ini terlewati juga.” Aku turun dari mobil, lalu berjalan ke sisi kiri. Aku membuka pintu, dan detik itu juga senyumku langsung mengembang lebar. Nafi tertidur setelah meracau tidak jelas akibat alkohol di badannya mulai bereaksi. A

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD