102. Rahasia yang Sudah Lama Terpendam

2002 Words

Hampir tengah malam, Ayah dan Bunda akhirnya tiba juga di rumah sakit. Sebenarnya, aku ingin memberi tahu mereka besok saja, tetapi tiba-tiba Bunda malah telepon. Beliau bilang kalau perasaan beliau mendadak tidak enak. Karena sudah begitu, mau tak mau akhirnya aku langsung jujur. Aku mengaku kalau Nafi kecelakaan dan kini sedang berada di rumah sakit. Bunda langsung menangis dan jeda satu jam sejak menutup telepon, beliau datang bersama Ayah. Soal Nafi yang keguguran baru kuberitahu setelah kami tatap muka. Tujuannya agar baik Ayah maupun Bunda tidak semakin panik selama perjalanan. Pasalnya, rumah sakit tempat Nafi dirawat saat ini lokasinya cukup jauh dari rumah mereka. Kini, Bunda masih terpaku di samping Nafi. Air mata beliau sudah tak lagi keluar, tetapi wajah beliau masih sangat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD