15. Usai?

2004 Words

“Kamu masih tanya kenapa saya menyebut ‘kita’? Bukankah aneh kalau saya menyebut perempuan lain di saat saya setuju dengan perjodohan ini? Bukankah saya akan terlihat sangat b******k, Fi?” Itu adalah jawaban Mas Kian yang langsung membuatku terdiam. Dia benar. Memang malah aneh kalau dia tidak begitu. Kesannya dia jadi mempermainkanku, juga mempermainkan perempuan lain— kalau memang ada. Kini, kami sudah dalam perjalanan pulang. Misi mencari kado telah selesai. Sepatu bola saja sudah cukup, tidak ada tambahan lagi. Dengan begini, acara kencan kedua juga selesai. Ending-nya masih sama. Aku belum juga berubah pikiran. Aku tetap masih menolak perjodohan. Kalau kencan pertama mengubah penilaianku tentang Mas Kian, yang mana setidaknya ada sedikit kenaikan, maka kencan kedua tidak berefek s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD