Perhatian Eksklusif

1363 Words

Luna berusaha berdiri dengan hati-hati, tangannya bertumpu pada tongkat yang membantunya menjaga keseimbangan. Ia menghela napas pelan, mencoba melangkah perlahan menuju kamar mandi. Namun, baru beberapa langkah, kakinya terasa lemas, keseimbangannya goyah, dan tubuhnya hampir terjatuh. Saat itulah, dalam sekejap, sebuah lengan kuat menangkap tubuhnya. Permana yang kebetulan masuk ke kamar langsung menahan Luna dalam pelukannya. "Luna! Kamu baik-baik saja?" tanyanya dengan nada panik namun penuh perhatian. Luna terkejut, jantungnya berdegup kencang saat mendapati dirinya berada begitu dekat dengan Permana. Ia menunduk, tak berani menatap mata pria itu. "Aku... aku baik-baik saja. Aku hanya kehilangan keseimbangan sedikit," ucapnya pelan. Permana menghela napas, menatap Luna dengan tatap

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD