Luna Menghilang

1333 Words

Langkah kaki berat terdengar dari arah tangga. Dari balik bayangan, muncullah Satria dengan senyum penuh kemenangan di wajahnya. “Selamat datang di pera*****ku, Luna,” ucapnya dingin. Jantung Luna berdebar kencang, tubuhnya menegang. “Apa maksudmu, Satria? Apa yang kau inginkan?” Satria berjalan mendekat, mata liciknya mengamati Luna dari ujung kepala hingga kaki. “Aku hanya ingin sedikit berbincang denganmu. Permana sudah cukup merusak banyak rencanaku. Sekarang, aku akan merusak miliknya yang paling berharga, yaitu kamu.” Luna mundur perlahan, mencari cara untuk melarikan diri, tapi Satria bergerak lebih cepat, memegang lengannya erat. “Lepaskan aku, atau aku akan berteriak!” ancam Luna dengan suara gemetar. Satria tertawa kecil. “Teriaklah sesukamu, tak ada yang akan mendengar. Da

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD