Jam pulang sekolah sudah lewat. Naya duduk di warung ayam geprek dekat sekolah. Leo tidak menjemputnya, karena dia bilang masih ingin bertemu Rina, sahabatnya. Sekolah dan jalanan mulai sepi, tapi Naya tetap duduk di bangku pojok, kepalanya menyender ke tembok seperti mahasiswa semester akhir habis UAS. Geprek ayam level lima di piringnya belum disentuh. Ponselnya berkedip. Sebuah pesan masuk dari Leo: "Udah makan siang belum, Bu Guru?" "Lagi meeting sama direksi nih, tapi pengen nyuapin kamu. Sayangnya, kamu malah ketemu Rina, bukan aku. Sedih." Naya mendecak, meletakkan ponsel terbalik di meja. Otaknya belum siap membahas Leo yang gombal di tengah aroma sambal dan minyak goreng. Apalagi pagi tadi dia mendapatkan kejutan yang membuatnya bingung. Naya tahu cepat atau lambat, dia harus

