Bab 44 Ngidam?

1156 Words

Malam itu rumah mewah yang Leo dan Naya tempati terasa sunyi. Jam di dinding baru menunjukkan pukul sebelas lewat sedikit, tapi Naya gelisah di atas kasur. Dia memeluk guling, menatap langit-langit, lalu membolak-balik posisi tidur. Mereka memang hanya tinggal berdua, tetapi biasanya selalu ramai karena Naya punya agenda. Namun, selama dua hari ini, dia terlihat berbeda. Banyak diam dan hampir selalu insomnia, padahal biasanya, nyentuh bantal saja, dia sudah pergi ke alam mimpi. Leo yang sedang menatap laptop di sebelahnya melirik sekilas. “Kenapa? Gak bisa tidur?” Naya menggigit bibir, ragu mau ngomong. Namun, perutnya menuntut lebih cepat dari otaknya. “Kayaknya… aku pengin makan tahu gejrot.” Leo mengernyit. “Jam segini?” Naya mengangguk, lalu pura-pura meringis. “Iya… kayakya aku n

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD