Bab 27. Pertemuan Tak Terduga

1244 Words

Horison Resto tampak megah dengan arsitektur modern yang memberikan nuansa elegan. Aroma makanan yang menggugah selera menyeruak saat pintu otomatis restoran terbuka. Pasha melangkah masuk dengan jas yang telah ia rapikan dengan gerakan tegas. Dewa mengikutinya dari belakang sambil membawa dokumen dan tablet untuk pertemuan makan siang bisnis bersama Pak Brian. "Pak, meja kita sudah dipesan sudut dekat jendela," ujar Dewa sambil menunjuk arah dalam. Pasha hanya mengangguk kecil tanpa banyak bicara. Meski ia mencoba bersikap profesional, raut wajahnya masih menunjukkan kegelisahan akibat pagi yang penuh emosi. Ia mendudukkan diri di meja yang telah dipesan, memandang keluar jendela. Sementara menunggu kehadiran Pak Brian, Pasha memesan espresso untuk mengisi waktu. Ia berusaha menenangkan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD