“Loh, tersinggung! Tersinggung kenapa? Bukankah apa yang Yaya lakukan sudah benar. Minta tolong sama Om Dewa, jadi Om Pasha nggak perlu repot-repot bantuin Yaya,” sahut Yaya masih dalam keadaan memejamkan mata. “Dan Yaya sekarang juga tidak terlalu senang dengan perhatian Om. Yaya harus tahu diri,” lanjut kata Yaya. Pasha menarik napasnya dalam-dalam, lalu menarik handuk hangat dari kedua tangan gadis itu dengan perasaannya semakin aneh. “Oh, begitu! Jadi kamu tidak senang. Baiklah! Saya juga sepertinya sangat bodoh memperhatikan kamu! Sekarang terserah apa yang mau kamu lakukan, saya tidak peduli. Hanya saja saya peringati jika kamu berani mencari perhatian dengan saya, jangan harap saya mau perhatian dengan kamu, Yaya! Dan masa magangmu akan segera selesai!” sentak Pasha, akhirnya ja