“Hanya melihatnya saja, hatiku menjadi sangat damai. Subahanalloh ... astafirulloh!” Episode 86 : Aroma Parfum “Sabar, Nak Fina. Sabar. Banyak-banyak istifar!” Witri terus menguatkan Fina yang terduduk pasrah di anak tangga menuju pintu masuk. Anak tangga yang juga sempat Rafael tempati. “Bahkan aku yakin, kamu sempat duduk di sini, By! Di sini, aroma parfummu tercium kuat banget!” Fina tetap berbicara di dalam hatinya, kendati ia mengangguk sambil menatap Witri penuh terima kasih. Di belakang Fina dan Witri, Bima terjaga dan menungu Imam yang sedang menghubungi nomor ponsel Rafael. Karena hingga sekarang, nomor Rafael masih tetap tidak aktif. “Aku takut, Bu. Aku beneran takut.” Fina membiarkan Witri yang sebenarnya menderita sakit cukup serius, merangkul dan menenangkannya. Fina ya