Episode 92 : Penyesalan

1340 Words

Imam dibuat tak percaya lantaran ketika ia memastikan apa yang sedang Fina lakukan di rumah Witri, di depan rumah bertembok kardus tersebut, Fina tengah merengkuh kepala kemudian punggung Rafael, yang Fina dekap erat. “Ehm!” Imam sengaja berdeham sekeras mungkin demi mengakhiri apa yang sedang terjadi. Fina memang terusik dan sampai menoleh. Namun hanya sebatas itu. Fina sekadar mengangguk sambil tersenyum masam sebagai basa-basi. “Kenapa Mas Imam kelihatan marah begitu?” pikir Fina. “By, … minggir. Ada tamu,” bisik Fina yang kemudian menggiring Rafael untuk minggir. Beberapa saat lalu, Rafael tak hentinya menguap. Itu juga yang membuat Fina merangkuh dan membiarkan Rafael tidur dalam dekapannya, sambil menunggu Bima dan Witri beres siap-siap. Terlebih sesuai rencana, beberapa menit la

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD