Bella POV Setelah aku mengancamnya, dia pun mengizinkan ku kembali ke Singapura. Namun dia memberi syarat, memintaku tinggal di salah satu rumah miliknya dan diawasi langsung oleh kak Xhaka. Aku hanya menghela nafas lelah, membiarkannya melakukan yang dia mau asal tak mengganggu belajarku. Aku pergi ke asrama, ditemani kak Xhaka untuk mengambil barang-barang ku. Dia menungguku di mobil, dan memantau ku dengan menyadap ruangan itu. Kembali aku dibuat menghela nafas lelah, entah sampai kapan mereka akan menahanku seperti ini. Seperti tidak ada hak sebagai manusia lagi untukku. Aku seperti robot yang mereka takutkan akan ada ke eroran padaku. Mari dan Vio menyambutku dengan teriakan bahagia. Mereka mengira aku kembali untuk tinggal bersama mereka, tetapi aku menepisnya. Aku mengatakan ba