Dilan yang sedari tadi berharap akan ada kesempatan untuk sekadar membaca sambil duduk di hadapan Mawar, mendadak lemas. Bukan, bukan karena tadi belum jadi makan siang. Dilan lemas efek dari melihat penampakan yang tiba-tiba muncul di antara mereka. Mona. "Hai, Dilan. Di sini juga?" Pertanyaan macam apa itu? Bahkan Dilan sangat muak dengan apa yang dilakukan Mona. Dilan tidak habis pikir mengapa bisa ada Mona yang tiba-tiba mengacaukan mood-nya. "Kalian saling kenal juga?" "Mawar, Dilan ini populer." Dilan yang kesal ingin segera pergi dari tempat itu. "Eh, maaf gue duluan, ya!" Dilan bergegas pergi tanpa menoleh sedikit pun. Mawar dan Mona kemudian duduk bersebelahan. Mona tersenyum dalam hati. Rencana gue berhasil, gumam hati Mona. *** "Muka lo kenapa ditekuk?" Dilan bergeming.