"Lo sadis banget sama cewek?"
"Itu cara gue biar nggak diobral lagi sama lo berdua. By the way, malam ini gue ada seminar, ikut?" Dilan mencoba mengalihkan pembicaraan.
Rio menggeleng mantap. "Sejak kapan gue tertarik datang ke seminar?" Memang benar, Dilan pun sebenarnya tahu kalau sahabatnya itu tidak mungkin berminat pada acara semacam itu. Itu tadi hanya sebuah pengalihan.
"Yaudah, sampai ketemu hari Senin, bye!"
Kedua pemuda itu berpisah di parkiran.
Rio lebih dulu melesat dengan mobilnya.
Dilan baru saja ingin menyalakan motor besarnya saat dua orang yang dikenalnya terlihat memasuki area parkir. Ia berhenti dan mulai memperhatikan mereka. Tidak lain mereka adalah Mawar dan Wira.
Diam-diam Dilan merasa iri dengan Wira.
Fokus Dilan, Mawar cuma semacam godaan!
Dilan mengangguk
