Semilir angin pagi membuat Mario begitu bersemangat. Ia sudah mulai mendapatkan jadwal terbang. Pagi-pagi sekali tubuh gagahnya itu sudah berbalut seragam putih dan topi khas pilot. Mario tampak begitu gagah. "Kamu gagah banget, Mar," kata Sabrina. "Udah dari dulu, emang baru sadar kamu?" Sabrina mencubit mesra pipi sang pilot seraya tersenyum. Hatinya serasa begitu bahagia. Jauh lebih bahagia dari kapan pun. Melihat Mario yang memperlakukannya sebaik itu dalam kondisi sehat seperti sekarang membuat Sabrina mensyukuri semua hal. Sabrina tiba-tiba teringat dengan Kinara. Senyum yang tadi mengembang, kini mulai menyurut. Ia menunduk. Ada sebuah rasa tak nyaman di dalam hati kecil gadis itu. Mario menyadari Sabrina menjadi murung. "Kamu memang dari dulu segagah ini, kok." "P