Deru mesin pengering rambut meningkahi aktivitas para stylist di ruangan penuh cermin itu. Sesekali, tawa renyah terdengar dari satu dua pelanggan yang asyik menikmati pijitan seorang capster sambil bersenda gurau. Beberapa pelanggan terlihat masih mengantre untuk perawatan cat rambut dan pelurusan. Tiba-tiba, pintu kaca terbuka. Seorang pria muda yang kelihatannya merupakan calon pelanggan, masuk. Senyumnya terukir di wajah kusut berbingkai rambut hitam cepak. Langkahnya gegas ke arah kasir. "Mba, bisa creambath?" tanyanya pada kasir. Ada kelelahan dalam nada suaranya. Bahkan, wajah tampannya sedikit tersamarkan oleh aura loyo yang terpancar dari tubuh tegapnya. Segera, kasir mengecek layar komputer. Matanya tampak serius melihat nama-nama pegawai yang berderet rapi. Kemudian, kasir mem