BAB 54. Bia

1630 Words

Ketika aku membuka mata, Alden masih terlelap dalam pelukanku. Aku tersenyum kemudian pelan-pelan melepaskan pelukannya yang mengendur. Ku lihat lukanya di beberapa bagian sudah lebih baik. Setiap hari yang paling aku syukuri adalah melihatnya ada di sampingku dan menjadi miliknya. Kemudian melihatnya tersenyum manis dan mengucapkan banyak cerita yang dia percayakan untuk aku dengar. Dan selain semua itu, melihatnya terlelap di sampingku setiap malam juga sangat menyenangkan. “Jam berapa kenapa bangun sih?” Gerutunya sebari membuka matanya sedikit melihat ke arahku yang sudah hampir turun dari kasur. Dia benar-benar seperti anak kecil yang sedang merajuk setiap kali aku bangun pagi lebih dulu dan meninggalkannya untuk membuat sarapan. “Udah mau jam enam Al, udah kamu sekalian aja bangu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD